Rabu, 16 Maret 2011

conoth dialog untuk siaran radio (broadcast)

Dialog Interaktif "Memanusiakan Manusia (dalam konteks keluarga)"
(Lagu opening d’masive- jangan menyerah)
Assalammualaikum Wr.Wb Selamat pagi pendengar ,
Hallo apa kabar??Senang rasanya berjumpa lagi di 89,9 ceria FM dengan Saya,septian Nugroho dalam acara talking show “morning fresh“ .Di pagi ini saya kedatangan tamu pakar psikologi Bapak Anand Krisna untuk berbicara tentang Memanusiakan Manusia (dalam konteks keluarga)" . Seperti biasa pendengar,disini saya sebagai moderator dan Bapak Anand Krisna sebagai narasumber.
Baiklah Pendengar,marilah kita mulai dialog di pagi ini.

Moderator: Apa kabar Pak Anand? Tetap segar bugar?
Anand Krishna: Baik, Alhamdullilah.
Moderator: Beberapa waktulalu kita membicarakan memanusiakan manusia secara macro. Kira-kira bisa digambarkan memanusiakan manusia dalam konteks keluarga?
Anand Krishna: Saya tadi mengucapkan Alhamdullilah ada maksudnya. Keluarga berasal dari dua kata Kula dan warga. Kula itu marga. Seperti di Batak ada pangabean, panjaitan. Nah marga ini kula yang berkaitan dengan warga saya yang barangkali agamanya sama, pekerjaannya barangkali sama. Ada satu garis keturunan. Tetapi ketika kita berbicara warga, bisa berarti warga sedesa. Ada desa pemahat batu.Celuk, Mas Begitu kita berbicara warga maka ada interaksi dengan orang-orang yang banyak perbedaannya. Kalau kita berbicara dengan orang-orang di Indonesia mayoritas beragama islam.kristen katholik. Kita berinteraksi dengan orang2 yang ada perbedaan. Bagaimana kita mengharmoniskan seluruh interaksi ini. Ketika ada perkawinan barangkali satu kula masuk ke kula yang lain, dan disitu ada perbedaan. Terjadi interaksi,ada take and give,Bagaimana kita mengakomodir perbedaan.kalau itu terjadi maka akan harmonis Bayangkan seperti suami istri. Katakan di keluarga Hindu saja suami berasal dari Bali. Si istri berasal dari India,atau nepal. Walaupun sama-sama hindu ada perbedaan. Dan disitu dibutuhkan pengertian dan penyesuaian.

Moderator: Dalam basis manusia keluarga seolah-olah manusia yang terlibat sangat terbatas. Ada Bapak, ibu, anak. Sehingga katagori dan relasi-relasi yang tertata sedemikian rumitnya pak.
Anand Krishna: Sekarang lebih rumit sekali karena perubahan yang terjadi cepat sekali. Jaman saya tidak ada play station sehingga anak-anak harus berinteraksi sejak kecil dengan anank-anak yang status sosialnya berbeda, dan barangkali dari marga lain. Sudah terjadi interaksi sejak kecil. Dan sekarang sebatas jam sekolah dan saat mau masuk sekolah sehingga dia tidak berinteraksi lebih sering masuk kamar dan kutak-kutik dengan komputer, nonton TV jadi tidak punya kesempatan melihat perbedaan sehingga penyesuaiannya tidak terjadi.
Moderator : baik pendengar semakin menarik dialog pagi ini tapi sebelumnya kita nikmati lagu yang satu ini
(Lagu Peterpan “Ayah”)

Moderator: 89,9 ceria FM, Kembali lagi bersama saya Septian Nugroho dalam acara talking show “morning fresh“.oke pendengar kita lanjut lagi dialog tadi.
Dari pernyataan Bapak sebelumnya, Ini menjadi menarik ketika peran media masuk dengan tehknologi baru masuk dalam ruang keluarga sehingga merubah peran relasi antar generasi dalam keluarga itu sendiri apalagi dalam skala lebih luas. Kira-kira dimana orang tua memposisikan diri agar kemudian ia dapat membentuk generasi baru yang dapat mengatasi bahkan melampaui batas-batas itu.
Anand Krishna: Pertama-tama mari kita melihat secara holistik. Bagaimana orang tua membatasi nonton TV sehingga program-program yang kita tonton berguna bagi kita selektive. Mata kita tidak bisa melihat tv selama 4 jam sehingga mau tidak mau kita melihat TV Video , DVD, harus selektif tidak cuma sekedar nonton saja dan itu anak diajarkan pada anak bahwa mata kamu itu sangat berharga sekali. Anak-anak dibawa ke Tuna netra diajarkan sejak kecil. Sehingga tahu sendiri.
Moderator : Dialog yang sangat menarik. Keluarga kecil interaksi antara suami istri tidak lepas dari ego masing2.bagaimana untuk meredam ego dll.
Anand Krishna: Seperti yang saya katakan mengakomodir perbedaan. Itu penting sekali. Tetapi saya akan bertanya lebih jauh sedikit. Apakah keluarga itu hanya suami, istri, anak? Celakanya sekarang tidak demikian. Berapa jam anak kita bersama kita, pembantu, TV. Pengaruhnya luar biasa. Keluarga tidak bisa kita batasi dengan bapak dan ibu saja.



Moderator: Kadang bersama tapi tidak terjadi interaksi begitu Pak Anand ya?
Anand Krishna: Saya kira disitu harus kembali konsep dasar keluarga besar. Sekarang ini kita mengikuti konsep barat. Dan keluarga kita semakin sempit, makin sempit apalagi di Bali jangan sampai ada partement itu akan mengacaukan kita lagi. Saya mengambil contoh teman saya di Amerika bercerita bahwa orang tuanya di taruh di panti jompo, dia bayar kesana kemudian anaknya dia taruh di panti anak. Suatu saat si anak membawa pulang orang tuanya. Orang tua itu digaji oleh panti anak untuk menjaga anak-anak. Padahal itu bisa dilakukan di rumah. Bagaimana kita memanfaatkan grand mother-grand father untuk menjaga cucu-cucunya dirumah. Sehingga itu memberikan motivasi kepada mereka sehingga lebih bergairah menghadapi kehidupan ini. Sehingga kita mengembalikan konsep dasar sudah waktunya kita melihat jauh ke depan. Kalau kita menruskan peradaban seperti ini maka kita akan kehilangan kemanusiaan kita seperti mesin saja dan peradaban tidak akan bertahan lama.
Moderator :baik pak,kita stop dulu bincang-bincangnya,kita dengerin lagu yang satu ini.
(Lagu : Bondan fade 2 black tetap semangat)

Moderator: Kembali lagi dalam talking mshow morning fresh,kita lanjut lagi bincang-bincangnya tadi pak,Dalam keluarga yang relasinya kecil tapi sesungguhnya perbedaan sudah sedemikian besar antar suami dengan istri, anak dengan istri. Bagaimana?
Anand Krishna: Sepertinya kejadian ini sudah pernah terjadi. Sehingga diajarkan latihan dalam Yoga, atau tradisi dalam Bali ketika mengadakan Trisandya selalu ada sesi dimana mengucapkan pranayam. Walau praktisnya Cuma diucapkan saja barangkali lalu dilanjutkan dengan mantra-mantra lain. Kita lihat sekarang mungkin istri berasal dari Jawa suami barangkali dari Bali besarnya. Disitu bagaimana kalau bisa membuat kepala kita membuat otak kita dingin dan memandang suatu keadaan dengan jernih sehingga tidak terjadi friksi. Dalam Yoga kita diajarkan untuk prananyam menjadi tradisi Bali sederhana sekali tarik nafas buang nafas 10 menit sore, sepuluh menit pagi itu akan memberikan kekuatan bagi pikiran kita untuk bisa bertahan mengelola suatu informasi tidak langsung reaktif karena reaksi adalah suatu kwalitas yang inheren yang kita warisi dari binatang. Melekat sekali. Tapi manusia punya wiweka punya budhi. Kamu serang saya tidak mau serang kembali. Nah, bagaimana kita memperoleh kekuatan itu dari pikiran yang jernih dan pranayam menjadi suatu keharusan.yang harus kita berikan pada anak-anak kita menjadi suatu model Dengan senang hati saya akan membantu Pemda. Kalau bisa anak-anak dari SD Mereka akan mencari kembali pengalaman itu.

Moderator: Sekarang perbedaan antara anak sendiri bagaimana melatih anak-anak agar biasa dengan perbedaan?
Anand Krishna: Saya rasa itu peranan pendidikan tapi kita tidak usah menggantungkan pemerintah mari kita melakukan sebatas yang kita bisa. Bagaimana menciptakan suatu sekolah ini tidak memnjadi tempat yang ditakuti bagi anak sehingga ketika bangun pagi tidak berpikir wah sekolah lagi hari ini. Kita harus secara cerdas berpikir saya bicara untuk beberapa tahun ke depan.
Moderator: kita break sebentar pak,kita dengerin lagu yang satu ini
(Lagu : superman is dead – Kuat kita bersinar)

Moderator: 89,9 ceria FM, Kembali lagi bersama saya Septian Nugroho dalam acara talking show “morning fresh“.oke pendengar kita lanjut lagi dialog tadi.
Dari pernyataan Bapak sebelumnya,Di tingkat keluarga orang tua begitu bingung antara memanjakan, mendidik dengan memberi uang saya sering melihat anak TK sering diberi uang berlebihan.
Anand Krishna: Ini kecelakaan akibat orang tua tidak cerdas dan memanjakan anak. Anak SD sudah punya Handphone. Ini masalah Psikologis. Ada semacam duty feeling karena orang tua sibuk di kantor. Tetapi mereka tidak tahu bagaimana mengatasi ini semua dan memberikan materi berlebihan kepada anak. Ini menjerumuskan si anak. Kesalahan yang besar. Saya melihat sumber alam kita luar biasa. Walau Bali sudah di Bom 2 kali, ada masalah tapi juga bisa survive, karena suber alam yang luar biasa. Kalau sumber alam ini mengalami kemerosotan atau terjadi kemarau panjang maka anak-anak ini tidak punya drive untuk berkembang.
Moderator: Bagaimana cara orang tua agar bisa membagi waktu dan mengajar anank2 dan mencari uang.
Anand Krishna: Kuncinya adalah harus kembali kepada ajaran Budha karena kuncinya keserakahan, keinginan yang bertubi-tubi. Mahatma Gandhi mengatakan bahwa kebutuhan bisa dipenuhi, tapi keinginan, kemauan tak bisa dipenuhi. Seandainya kita pahami dengan betul, seorang ayah dapat bekerja, ibu dapat bekerja dengan tidak terikat dengan pekerjaannya. Sehingga masih punya waktu terhadap anaknya karena pengaruh ibu terhadap anak sangat besar.
Moderator : terima kasih Bapak atas penyuluhan-penyuluhan yang telah Bapak lontarkan, semoga bisa berguna untuk kita semua.
Sekian Pendengar dialog di pagi hari ini,semoga bisa bermanfaat untuk kita semua dalam kehidupan sehari-hari .Kembali lagi di minggu depan dalam acara morning fresh bersama saya ,Septian Nugroho.Ceria FM radionya keluarga Indonesia…
(Lagu penutup : j rock meraih mimpi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar